Thursday, February 28, 2013

Otak Kanan = Otak Kekayaan dan Kesuksesan


Otak Kanan, Otak Kekayaan
Begitulah, otak kanan itu sedemikian krusial dan radikal. Bahkan untuk beranjak dan bergerak ke sisi kanan dalam Cashflow Quadrant-nya Robert Kiyosaki, asahlah otak kanan. Catat itu !. Bukankah penghuni kuadran kanan seperti pengusaha dan investor itu gemilang otak kanannya? Sebaliknya, bukankah penghuni kuadran kiri seperti karyawan dan profesional itu cemerlang otak kirinya? Buntut-buntunya tentu saja yang kanan yang kaya (baca: minoritas).

Penemu Cashflow Quadran saja belum tahu korelasi antara kuadran kanan dnegan otak kanan. Ia juga belum tahu bahwa sesungguhnya Ayah Kaya itu adalaah Ayah Kanan dan Ayah Miskin itu adalaj Ayah Kiri. Dan saya yakin sekali pastilah kuping anda sudak tak asing lagi dengan sabda manajemen "The right man on the right place". Lepas dari makna aslinya, ternyata orang kanan (right man) memang berbeda di kuadran kanan (right place). Ada pula sabda manajemen yang lain, "bos is always right". Lepas dari makna aslinya, ternyata atasan (boss) memang lebih kanan (right) daripada bawahan.

Sehubungan dengan itu sadarkah anda akan rambu-rambu di jalan raya yang bertuliskan, "Gunakan lajur kanan untuk mendahului". Sering lihat kan? Entah pernah terlintas di benak anda atau tidak, rupa-rupanya untuk merasih kesuksesan perintah tersebut juga berlaku seratus persen. Jelasnya "Gunakan otak kanan untuk mendahului pesaing". Seperti itu TITIK.

Otak Kanan, Otak Kesuksesan
Asal tahu saja, di negeri ini barangkali hanya saya dan pengusaha Purdi Chandra yang berpihak di kanan. Mayoritas inspirator berpihak di kiri. Sementara segelintir inspirator memilih untuk imbang kanan-kiri. By the way, kenapa sih saya bersikeras dengan otak kanan? kan sudah saya paparkan disini. Pahamilah sungguh-sungguh kesuksesan itu lebih dari 80% ditentukan oleh otak kanan, lantaran tak tercerainya antara otak kanan dengan EQ dan SQ. Sedangkan otak kiri, disinilah IQ berpusat.

Akan tetapi bukankah dunia ini menuntut keseimbangan? Itu betul, Betul banget..!. Makanya pemimpin yang kanan, pengikut yang kiri. Pengusaha yang kanan, karyawan yang kiri. Orang kaya yang kanan, orang miskin yang kiri.Generalis yang kanan, spesialis yang kiri. Penjual yang kanan, akuntan yang kiri. Imbang kan..? Tolong dipahami pula kanan itu fungsinya sebagai pendahuluan, keutamaan, pengangkat, dan pelumas. Dengan kata lain, kalau kanannya "jalan" maka kirinya akan ikut "jalan". Tapi kalau kirinya "jalan" belum tentu kanan ikut "jalan".

Sekitar 500 tahu sebelum Isa Al MAsih lahir dan menebar pengaruh pada dunia, Konfusius telah berkelana dan berpesan, "sebuah gambar setara nilanya dengan seribu kata-kata". Seperti biasa, Konfusius hampir selalu benar. Gambar itu kanan, kata-kata itu kiri. Saya perjelas satu kali kanan nilainya setara dengan seribu kali kiri. Albert Einsten pun bersikukuh "Imanjinasi itu lebih utama dari pada ilmu pengetahuan". Imajinasi itu kanan, ilmu pengetahuan itu kiri. Saya perjelas kanan itu lebih utama daripada kiri.

Reff. Marketing is Bullshit by Ipho Santosa

Monday, February 25, 2013

Cara Melatih Keseimbangan Otak Manusia



Otak adalah salah satu organ terpenting dari manusia. Ia adalah pusat dari sistem syaraf yang berfungsi mengatur gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis serta melath emosi emosi, ingatan dan motorik. Otak manusia memiliki volume 1350cc dan terdiri dari 100juta sel syaraf neuron.

Berikut ini adalah beberapa hal tentang cara melatih keseimbangan otak manusia agar lebih aktif dan responsif terhadap semua rangsangan :
  • Membiasakan Aktif Menjadi Kidal (aktif Tangan Kiri) Dan Juga Kanan

Lakukan tugas dengan tangan non-dominan, jika biasanya dominan tangan kanan maka gunakan tangan kiri (kidal) dan sebaliknya. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi dan mengikat tali sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru. 
  • Membaca

Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Dan menurut studi Dr. Nikolaos Scarmeas pada tahun 2001, membaca dapat membantu membangun cadangan kognitif untuk menunda timbulnya demensia. 
  • Bermain Puzzle Atau Teka-teki Sliang

Teka-teki silang, puzzle, sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri. Menurut pusat pelatihan kognitif Learning Rx. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa. 
Bermain Permainan Strategi
Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif.

  • Ubah Rutinitas

Menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center. Mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor atau meja.

  • Belajar Bahasa Asing

Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak anda mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.

  • Menikmati Musik

Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.

sumber : http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/131837-cara-melatih-otak.html

Monday, February 18, 2013

8 Jalur Menuju Keberlimpahan dengan Otak Kanan


Memang perihal keberlimpahan akan selalu menyita perhatian. Membuka mata dan telinga siapa saja yang melihat dan mendengarnya. Yah, sah-sah saja. Namun bagaimana dengan keberkahan..? Ketahuilah berikut ini adalah jalur-jalur cepat menuju keberlimpahan sekaligus keberkahan yang dalam anda lalui :

  1. Miliki pembeda (Differentiation) dan pengali (Leverage), karena sesungguhnya  Differentiation X Leverage = Success.
  2. Miliki keahlian memasarkan. Apakah memasarkan gagasan, barang, jasa atau yang lainnya.
  3. Miliki relasi yang luas. Dimana 80% relasi di bidang utama dan 20% di bidang lainnya.
  4. Fokus pada satu bidang dan jangan tergoda dengan "mainan baru". sampai bidang tersebut bisa menghasilkan dan bisa ditinggalkan.
  5. Segerakan pekerjaan dan tunda kesenangan. Inilah bedanya pemenang dan pecundang.
  6. Miliki pembimbing yang teruji, tegas dan tulus. Bilamana salah satu sifat tidak terpenuhi kemungkinan hasilnya akan biasa-biasa saja.
  7. Miliki sumber rezeki harian dan rezeki harimau. Istilah kerennya passive income dan massive income.
  8. Terapkan 7 Keajaiban Rezeki dan keajaiban ke 8. Sepenuhnya jangan setengah-tengah.
Konyolnya masih ada saja orang-orang kiri yang membantah dan menyanggah, "Lha, kalau semua orang jadi kaya, entar siapa yang menjadi orang miskin? entar siapa yang menerima zakat..? Entar siapa yang menerima sedekah..?" Inilah pertanyaan paling konyol sepanjang sejarah ! yang gituan, kok dipikir?

Akhirnya sambil bercanda, kami jawablah suka-suka, "Mungkin orang miskin tetap ada. Hanya saja pasti bukan kita yang menjadi orang miskinnya. Persis seperti penghuni penjara dan penghuni neraka. Walau bagaimanapun, penghuni penjara dan penghuni neraka tetap ada. Hanya saja pastikan itu bukan kita yang menjadi penghuni penjara dan penghuni nerakanya. Beres tho..? he..he..he...

Reff. Percepatan Rezeki dalam 40 Hari dengan Otak Kanan.


Thursday, February 14, 2013

Menyikapi Sifat Otak Kanan Anak Anda


Bicara soal otak memang selalu seru. Terlebih lagi kalau sudah berbicara soal otak anak-anak.Seperti yang sudah pernah dibahas bahwa otak anak-anak memiliki sifat yang cenderung kanan. suka atau tidak suka, kedewasaanlah yang menggiringnya menjadi semakin kiri. Jadi, kekananan pada anak itu tidak jelek dan tidak perlu pula diambil pusing. It's right to be right, serius beneran loh... Barangkali cara panda anda-lah yang harus digeser.

  • Daripada menganggapnya pemimpi, lebih baik menganggapnya imajinatif.
  • Daripada menganggapnya pembosan, lebih baik menganggapnya inovatif.
  • Daripada menganggapnya pengrusak, lebih baik menganggapnya kreatif.
  • Daripada menganggapnya tukang corat coret, lebih baik menganggapnya seniman.
  • Daripada menganggapnya tukang keluyuran, lebih baik menganggapnya pandai bergaul.
  • Daripada menganggapnya tidak terduga, lebih baik menganggapnya luwes.
  • Daripada menganggapnya tidak fokus, lebih baik menganggapnya serba bisa.
  • Daripada menganggapnya sudah menghafal, lebih baik menganggapnya punya pemikiran sendiri.
  • Daripada menganggapnya susah diatur, lebih baik menganggapnya mandiri.
  • Daripada menganggapnya menderita kelainan, lebih baik menganggapnya unik

reff : Buku 13 Wasiat Terlarang hal 113

So... semua terserah pada anda selaku orang tua, bagaimana melihat kondisi anak dari sudut pandang yang positifnya saja. Tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua punya keinginan supaya anaknya menjadi lebih baik dari orangtuanya, tapi apakah cara yang ditempuh harus sama dengan cara orang tua kita dulu mendidik kita...?


Tuesday, February 12, 2013

Tiga Kalimat Terlarang



Kita mungkin sering membuat target dan impian yang sering kita canangkan untuk diri kita sendiri. Seringnya kita memulai perjuangan menuju mimpi besar itu dengan semangat ‘45 dan semangat yang berkobar-kobar. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya aral yang kita temui, kobaran itu perlahan meredup. Karena merasa lelah harus setiap saat menghadapi “batu penghadang”, biasanya mulai muncul kalimat-kalimat pamungkas yang sebenarnya bersifat sangat terlarang.
Inilah 3 kalimat terlarang yang harus kita singkirkan sejauh mungkin.
1. Saya Tidak Bisa Begitu
Kalau kalimat ini sudah kita lontarkan, otomatis pintu pikiran kita akan tertutup untuk mencari jalan dan mencoba. Ucapan itu akan mengirimkan sinyal langsung ke dalam otak dan memblokir bagian kreatif otak kita. Akibatnya, kita cenderung menyerah begitu saja dan bersikap pasrah. Sebaliknya, apabila yang kita ucapkan pada diri sendiri adalah “Saya Bisa”, otak kita akan bekerja secara otomatis untuk menemukan solusi atas masalah dan sebab kegagalan kita.
2. Tidak Mungkin
Dengan mengambil sikap seperti itu dan selalu mengatakan “Tidak mungkin” pada setiap peluang karena sudah mengalami begitu banyak kekalahan, kita akan sulit meraih sesuatu yang hebat. Karena sebenarnya hampir segala sesuatu yang kita nikmati hari ini adalah sesuatu yang mustahil di hari kemarin.
3. Saya Sudah Tahu Salah
Satu kunci orang sukses adalah tidak pernah berhenti belajar. Kapan dan di mana pun kita harus mau belajar dari apa dan siapa pun. Jika kita mengucapkan “Saya Sudah Tahu”, sebenarnya kita sedang menutup pintu pembelajaran. Kita tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal-hal baru.
“You Are What You Think You Are”. Jika isi pikiran kita dipenuhi dengan ketiga kalimat di atas, sudah bisa dipastikan kita akan menjadi seperti yang kita pikirkan. Kita akan terus terpuruk di dalam kubangan kegagalan, tidak berani bangkit dan melangkah maju. Kita juga akan berjalan di tempat karena tidak ada sesuatu hal baru yang kita ketahui. Kita tidak bisa bergerak maju ke depan karena pengetahuan yang kita miliki yang kita pikir sudah cukup banyak itu tidak bisa membuat kita melangkahkan kaki ke depan.
Mari, buang jauh-jauh 3 kalimat terlarang tadi dan segera penuhi pikiran kita dengan 3 kalimat yang merupakan kebalikannya. “Saya Bisa”; “Itu Sangat Mungkin”; dan “Saya Masih Perlu Belajar Lagi”.

http://tje-media.com/2012/10/tiga-kalimat-terlarang/

Kelebihan Bukanlah Segalanya!



Kelebihan merupakan nilai plus yang dimiliki seseorang, dan bisa menjadi nilai plus bagi sebuah perusahaan untuk memerkerjakan anda. Namun, saat kelebihan anda menjadi sesuatu yang berlebihan bagaimana dampaknya terhadap karier anda?
1. Seringkali keunggulan yang dimiliki membuat anda merasa mampu untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dengan baik. Anda lantas menyepelekan, menganggap mampu dan ujungnya malah menyelesaikan pekerjaan tersebut secara asal-asalan. Inilah yang lalu menyebabkan kualitas kerja anda memburuk.
2. Pujian dari atasan menyebabkan anda besar kepala, sombong dan menganggap diri anda lebih dibanding rekan-rekan yang lain. Padahal, proses belajar diperlukan oleh orang lain. Ingat, jika anda ingin sukses, jangan dulu merasa mudah puas. Cobalah untuk lebih menjadi rendah hati, dan menerima kritik dan masukan untuk membangun diri menjadi lebih baik lagi.
3. Keunggulan yang dimiliki terkadang membuat anda menjadi seseorang yang merasa paling mampu menguasai pekerjaan, padahal di balik itu semua anda masih saja membutuhkan masukan dari orang lain.
Meski anda lebih mampu dibandingkan mereka, tidak ada salahnya anda mendengarkan masukan dari orang lain. Bukankah pemikiran dan ide dari banyak kepala selalu lebih menarik?
4. Kesempatan kerja selalu datang pada siapa saja yang mau berusaha. Maka, jangan berkecil hati apabila atasan memberikan pekerjaan yang anda kuasai pada rekan kerja yang lain.
Berpikirlah positif dan tidak memikirkan diri sendiri. Ini karena ada kalanya atasan menginginkan semua bawahannya berkembang.
Jadi, bukanlah hal yang buruk, memberikan kesempatan rekan kerja yang lain untuk belajar, justru dari hal tersebutlah, anda dapat membantu mengerjakan pekerjaan tersebut dan mempererat hubungan dengan rekan kerja.

5. Terbiasa menghandle pekerjaan rekan kerja karena merasa mampu dan ingin unggul, ternyata makin lama dapat menyebabkan karier anda terancam. Dampak yang terasa adalah pekerjaan anda sendiri yang akan terbengkalai, atau bahkan anda bakal dianggap tidak dapat menentukan skala prioritas. Namun, dibalik itu semua beberapa ahli mengungkapkan bahwa, wanita karir yang sukses cenderung menolak membantu rekan kerja wanitanya karena dianggap dapat mengancam posisinya. Hal ini karena kelebihan yang dimiliki seseorang berpotensi menjadikan dirinya angkuh, hingga melahirkan sebuah ambisi. Ambisi inilah yang membuat seseorang takut tersaingi sehingga lantas menutup dirinya untuk menerima kritik dan masukan.
Bijak jika anda menyuguhkan keunggulan anda dalam bekerja dengan tetap membawa diri dengan baik dan menjalin komunikasi dengan rekan kerja. Pada intinya, bersikaplah rendah hati, sebuah kunci paling ampuh untuk menunjukkan kemampuan dan keunggulan diri.
http://tje-media.com/2012/12/kelebihan-bukanlah-segalanya/