Thursday, August 22, 2013

Dengan Otak Kanan : Kaya Tanpa Harta

Kaya Tanpa Harta, Bisa?
Kekayaan hakiki bukanlah banyaknya harta benda, tetapi kecukupan dalam jiwa (hati).

Kalau pertanyaan ini: mau jadi orang kaya atau orang miskin, diajukan kepada kita, mayoritas, atau bahkan semua, akan memilih menjadi orang kaya. Wajar, karena kekayaan identik dengan kebahagiaan; identik dengan kecukupan dan ketenangan hidup. Rasanya hampir tidak seorang pun yang ingin hidup sengsara. Tetapi permasalahannya, dengan apa menjadi kaya sehingga bisa hidup tenang dan berkecukupan? Dengan harta benda atau pangkat dan jabatan duniawi semata?

Jawabnya: pasti: tidak. Karena kenyataan di lapangan membuktikan banyak orang yang memiliki harta berlimpah dan jabatan tinggi tapi hidupnya jauh dari kebahagiaan dan digerogoti berbagai macam penyakit kronis yang bersumber dari hati dan pikirannya yang tidak pernah tenang. 

Kalau demikian, dengan apakah seseorang bisa meraih kekayaan, kecukupan dan kebahagiaan hidup sejati? Temukan jawabannya dalam hadis berikut. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasu¬lullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan/kecukupan (dalam) jiwa (hati).”(HR. al-Bukhari No. 6081 dan Muslim No. 1051) 

Inilah jawaban hadis Rasulullah tersebut yang merupakan wahyu Allah Subhanahu wa ta ala, Pencipta alam semesta beserta isinya, termasuk jiwa dan raga manusia; Dialah Yang Maha Mengetahui tentang segala keadaan manusia, tidak terkecuali sebab yang bisa menjadikan mereka meraih kekayaan, kecukupan dan kebahagiaan hidup sejati. Maha benar Allah Subhanahu wa ta’ala yang berfirman, yang artinya, 

“Bukankah Allah yang menciptakan (alam semesta beserta isinya) Maha Mengetahui (segala sesuatu)? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Mulk: 14) 

Hadis tersebut merupakan argumentasi kuat, ditambah bukti nyata di lapangan, yang menunjukkan bahwa kekayaan dan kecukupan dalam hati merupakan sebab kebahagiaan hidup manusia lahir dan batin, meskipun tidak memiliki harta yang berlimpah. 

Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging; jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia; ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.”(HR. al- Bukhari No. 52 dan Muslim No. 1599) 

Benar, kekayaan sejati adalah iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan ridha terhadap segala ketentuan dan pemberian-Nya, yang melahirkan sifat qana’ah (selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah. Inilah sifat yang akan membawa kepada keberuntungan besar bagi seorang hamba di dunia dan akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerah¬kan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah Subhanahu wa ta’ala berikan kepadanya.” (HR. Muslim No. 1054) 

MAKNA KAYA DAN MISKIN 

Apa yang dijelaskan dalam hadis tersebut tidaklah mengherankan. Pasalnya, arti “kaya” yang sesung¬guhnya adalah merasa cukup dan puas dengan apa yang dimiliki, dan orang yang tidak pernah puas dan selalu rakus mencari tambahan, meskipun hartanya berlimpah, sungguh inilah kemiskinan yang sejati, karena ke¬butuhannya tidak pernah tercukupi. 

Imam Ibnu Baththal berkata: “Makna hadis di atas: Bukanlah kekayaan yang hakiki (dirasakan) dengan banyaknya harta, karena banyak orang yang Al¬lah jadikan hartanya berlimpah tidak merasa cukup dengan pemberian Allah tersebut, sehingga dia selalu bekerja keras untuk menambah hartanya dan dia tidak peduli dari mana pun harta tersebut berasal (dari cara yang halal atau haram). Maka (dengan ini) dia seperti orang yang sangat miskin karena (sifatnya) yang sangat rakus. Kekayaan yang hakiki adalah kekayaan (dalam) jiwa (hati), yaitu orang yang merasa cukup, qana’ah dan ridha dengan rezeki yang Allah limpahkan kepadanya, sehingga dia tidak (terlalu) berambisi untuk menam¬bah harta (karena dia telah merasa cukup) dan tidak ngotot mengejarnya, maka dia seperti orang kaya.” (Kitab Tuhfatul ahwadzi, (7/35) 

Oleh karena itu, kemiskinan yang sebenarnya adalah sifat rakus dan ambisi yang berlebihan untuk menim¬bun harta serta tidak pernah merasa cukup dengan pemberian Allah Ta’ala. Padahal, kalau saja seorang manu¬sia mau berpikir dengan jernih dan merenung: apakah kerakusan dan ketamakannya akan menjadikan rezeki yang telah Allah tetapkan baginya bertambah dan semakin luas? Tentu tidak, karena segala sesuatu yang telah ditetapkan-Nya tidak akan berubah, bertambah atau berkurang. 

Bahkan lebih dari itu, justru kera¬kusan dan ambisi yang berlebihan 
mengejar perhiasan dunia, itulah yang akan menjadikannya semakin menderita dan sengsara. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda: “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetap¬kan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya, maka Allah akan meng¬himpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya).” (HR. Ibnu Majah No. 4105; Ahmad 5/183; ad-Daarimi No. 229; Ibnu Hibban No. 680; dan lain-lain dengan sanad yang sahih, dinyatakan sahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan Syaikh Al-Albani) 

Kesimpulannya: orang yang pa-ling kaya adalah orang yang paling qana’ah (selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah Subhahu wa ta’ala) dan ridho dengan segala pembagian-Nya. 

Rasulullah Shallal¬lahu ‘alaihi wa saalam bersabda: “… Ridhahlah (terimalah) pembagian yang Allah tetapkan bagimu, maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya (merasa kecukupan).” (HR at-Tirmidzi No. 2305 dan Ahmad 2/310; dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani) 

Semoga bermanfaat bagi yang merenungkannya.


Wednesday, August 21, 2013

Kisah Dahsyat Keajaiban Sedekah



Sahabat sekalian, Inilah sebuah kisah keajaiban sedekah semoga menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa gemar bersedekah dan semoga dengan bersedekah Allah akan selalu memberi kemudahan Rezeki pada kita semua Amin, sahabat Mari kita simak kisah keajaiban sedekah berikut ini :

” Hari ini saya membuka facebook, Salah seorang sahabat mengirimkan sebuah nasehat yang membuat hati tertegun dan mata ini berkaca-kaca. Ia mengirimkan sebuah ’surat cinta’ dari Rasulullah saw. Isi suratnya sebagai berikut;
Rasulullah SAW pernah berkata, bahwa setiap masuk pagi, ada dua malaikat mengajukan permohonan mereka kepada Allah SWT. Malaikat pertama berdoa:”Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang menginfaqkan hartanya”. Yang kedua berdoa:” Ya Allah jadikanlah semakin tidak punya orang yang pelit terhadap hartanya.”

Berbicara mengenai balasan dari Allah atas sedekah ataupun infaq yang telah kita keluarkan, sungguh kita butuh keyakinan yang sempurna, bahwa Allah akan mengganti dengan berlipat-lipat dari arah yang tak pernah kita sangka-sangka sebelumnya. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya? Berikut ini adalah sekelumit pengalaman yang mudah-mudahan bermanfaat buat ikhwah sekalian.
Alhamdulillah, saya sekeluarga sejak beberapa bulan lalu belajar menguatkan keyakinan itu, bahwa Allah akan memberikan ganti yang lebih baik bagi orang-orang yang menginfakkan hartanya. Dan dengan pengharapan yang besar kepada Allah bahwa Dia pasti akan memenuhi janjinya tanpa menunggu waktu yang lama. Saya dan istri juga mulai belajar merutinkan sedekah baik dikala lapang dan sempit. Dengan nilai besar ataupun kecil, dengan jalan menghadiahi orang tua atau saudara. Meski tidak seberapa namun kami belajar untuk mengasah keikhlasan semata karena Allah. Dan dengan jalan menyisihkan infaq untuk fii sabilillah. SubhanAllah, keyakinan itu semakin kuat. Dan janji Allah demikian nampak jelas. Salah satunya adalah pada aksi solidaritas Palestina untuk warga Ghaza yang lalu.

Saya dan istri memang orang yang berpenghasilan utama dari gaji yang kami terima setiap akhir bulan. Beberapa penghasilan dari usaha lain (memang sudah menjadi komitmen) sementara tidak kami masukkan dalam penghasilan keluarga. Praktis kami menghidupi diri dengan gaji bulanan tersebut. Maka, kejadian uang habis sebelum jatuh tanggal menjadi hal yang lumrah dan biasa. Tapi kami tak berputus asa, bahkan kami makin semangat untuk berinfaq sekaligus menguatkan keyakinan terhadap janji-janji Allah.

Saat aksi Palestina 27 Januari lalu, kondisi kantong keluarga memang sedang kurang bersahabat. Baru 3 hari terima gaji, cuma tersisa beberapa rupiah saja. Bukan karena dibelanjakan konsumtif, karena kebetulan bulan Januari itu saya mengembangkan usaha yang terpaksa harus mengambil sebagian besar penghasilan bulanan yang biasanya saya terima. Sebagian sisanya sudah pasti dibelanjakan untuk mujahidah kecil kami, Safiya Salwa Syahidah, yang saat ini menginjak usia 10 bulan. Namun, atas dasar cinta dan empati kepada saudara seiman di Ghaza, kami sekeluarga berangkat ke Monas dengan semua bekalmaal yang masih tersisa. Ada beberapa lembar uang kertas yang tersumpal dikantong celana. Sayangnya hanya 2 lembar yang signifikan nilainya. Beberapa yang lain hanya cukup untuk membeli makanan sederhana dan air minum untuk kami saat aksi siang harinya, termasuk buat Salwa. Itu pun mungkin tidak cukup.

Namun, saya sudah meniatkan untuk menginfaqkan 1 lembar dari 2 lembar yang cukup berharga itu, (jika tak layak disebut SANGAT berharga). Istri awalnya sedikit agak ragu, mengingat penghasilannya yang beberapa hari lagi keluar sudah ter-pos-pos sedemikian rupa. Sementara untuk melewati satu bulan kedepan masih sangat panjang. Sehingga sepeser dari uang yang tersisa menjadi sangat berarti. Sampai saat aksi solidaritas untuk Palestina itu lewat separuh jalan, istri masih berat hati. Namun bayang wajah duka lara saudara-saudara di Ghaza membuat menitik air mata ini. Saya coba terus meyakinkan istri, bahwa Allah pasti akan mengganti dengan yang jauh lebih banyak. Apalagi mengeluarkan sedekah karena Allah di kala sempit. Allah pasti tak akan membiarkan begitu saja hamba-Nya yang punya ar-rajaa’ dan al-hubkepada saudaranya seiman.

Aksi itu sudah sampai dipenghujungnya, kami pun bersiap melangkah pulang seraya menunggu bus umum yang menuju ke Kota Tangerang. Saya merogoh saku celana dan seketika terhenyak, ternyata kami belum berinfak. Saya genggam beberapa lembar uang kertas di tangan. Dan kutatap wajah istri untuk meminta persetujuannya mengambil satu diantara 2 lembar uang yang sangat berharga itu, sebagaimana yang dari awal sudah diniatkan. Sementara 1 lembar lagi kami pakai untuk ongkos naik bus. Akhirnya, istripun mengangguk tanda setuju.

Saya pun bersyukur. Karena ‘pasukan pengumpul’ infaq dari panitia aksi sudah sangat jauh dari posisi kami, maka sembari meraih Salwa saya mendekati beberapa panitia petugas medis Aksi yang kebetulan sedang berhenti beberapa puluh meter di dekat kami. Setelah sejenak kami beri penjelasan bahwa kami terlupa belum infaq, maka petugas medis bersedia menerima titipan tersebut dari kami. Salwa yang menggenggam uang itu, dan itu pertama kali baginya berlatih untuk berinfaq. Dalam hati, ucapan ‘bismillah’ saya kuatkan saat jemari mungil Salwa melepaskan satu lembar uang berharga itu. Dan akhirnya kami pulang dengan hati yang tentram, penuh syukur, dan berserah diri kepada Allah. Semoga sedikit dari rizki yang kami infaqkan bisa memberi manfaat untuk anak-anak Ghaza yang teraniaya dan tak mampu membeli susu.

Janji Allah itu tak pernah meleset dan ingkar. Allah memenuhi janji-Nya dengan cara-caranya sendiri. Belum genap 24 jam semenjak aksi itu, dari arah yang tak disangka-sangka, lewat tangan istri, Allah SWT memberikan ganti sejumlah uang sama persis dengan nilai uang yang kami infaqkan sehari sebelumnya. Saat istri menyampaikan kabar itu, mata saya berkaca-kaca. “Subhanallah, Engkau Maha menepati janji ya Allah”. Hati saya bergemuruh, bukan karena uang yang kami terima itu. Namun karena untuk yang kesekian kalinya bagi kami, Allah memenuhi janji-Nya secepat kilat.

Tidak sampai disitu, dari uang itu kami pun sepakat untuk menyedekahkan sebagiannya. Subhanallah, 10 hari kemudian lewat tangan istri kembali, lewat jalan yang tak disangka-sangka Allah menggantinya 7 kali lipat dari sebagian yang kami infaqkan. Dengannya kami pun menyedekahkan sebagian lagi dari yang 7 kali lipat itu, dan 2 hari berikutnya Allah yang Maha Kaya menggantinya 10 kali lipat dari yang kami sedekahkan. Padahal biasanya kami hanya menerima penghasilan dari gaji tetap bulanan saja yang tak ‘mungkin’ bertambah di tengah jalan.

Memang Allah benar-benar mengganti sedekah hamba-Nya dengan berlipat-lipat keberkahan. Bahkan di pagi ini, saya mendapatkan kabar gembira lewat telepon dari seorang ikhwah yang bekerjasama mengelola sebuah usaha baru yang saya jalankan. Bahwa usaha yang dibuka hari pertama dihari kemarin menunjukkan optimisme keuntungan yang sangat menjanjikan. Alhamdulillah.
Terima kasih yaa Rabbana, mudah-mudahan Engkau anugerahkan kepada kami dan saudara-saudara kami rezeki yang melimpah lagi berkah. Agar kami bisa kembali bersedekah (dengan lebih banyak) untuk saudara-saudara kami lainnya yang Engkau uji dengan kekurangan harta dan ketakutan. Ya Allah, sayangi dan kasihilah saudara-saudara kami di Ghaza dengan kuasa-Mu. Lindungi dan selamatkan mereka dari orang-orang yang dzalim lagi aniaya.

Ya Allah Dzat yang Maha Perkasa, kami beriman atas janji-janji-Mu. Dan semakin kuat atas keyakinan kami, bahwa iman, ukhuwah, dan rezeki di tangan hamba-Mu tak pernah Engkau sia-siakan. Engkau pasti bersama kami dengan keimanan kami, dan Engkau pasti menjadi Penolong kami dengan persaudaraan kami. Tak ada nilai yang kecil di sisi Engkau, ketika sedekah ini dibalut dengan keikhlasan dan cinta atas nama-Mu.

sumber : http://7keajaibansedekah.blogspot.com/2012/05/kisah-keajaiban-sedekah.html

Tuesday, August 20, 2013

Sejuta Keajaiban Sedekah

Keajaiban Sedekah
Kita awali dengan sebuah kisah keajaiban sedekah. Kisah yang menunjukkan bagaimana Allah sangat menghargai amal hamba. Tuhan Yang Maha Mendengar tidak akan menyia-nyiakan kebaikan makhluk yang Dia ciptakan.

Tersebutlah seorang ibu solihah. Beliau memiliki seorang putra yang menjadi tulang punggung keluarga. Di rumahnya yang penuh keterbatasan, sang ibu menunggu kapan putranya pulang. Dia pergi melakukan safar yang jauh. Hingga sang ibu putus asa, sementara sisa makanan tinggal cukup beberapa hari.

Suatu hari sang ibu sedang bersiap untuk menyantap makan siangnya. Ketika beliau mengambil suapan pertama dan siap untuk dilahap, tiba-tiba di depan pintu ada pengemis yang meminta makanan. Beliaupun tidak jadi melanjutkan suapannya. Beliau menaruh suapannya dan menyerahkan satu porsi makanan itu ke pengemis. Sehari itu, sang ibu menahan lapar.

Ternyata selang beberapa hari, tibalah putranya yang lama dia nantikan. Mulailah dia bercerita tentang kejadian yang luar biasa kepada ibunya,

Ada kejadian luar biasa yang aku alami. Setelah beberapa hari saya melintasi jalur di daerah tertentu, tiba-tiba keluar seekor singa. Sehingga akupun memegang erat punggung keledai yang aku naiki. Namun singa itu menyerang keledai. Dan kuku singa itu telah mengoyak jaket yang aku bawa, baju dan jubahku. Ketika cakarnya menghantam badanku, saya tercengang dan hampir hilang ingatan. Singa inipun membawaku dan menyeretku ke belukar yang tidak jauh. Dia bersiap untuk mengoyakku.

Tiba-tiba saya melihat orang berbadan besar, wajah dan bajunya putih, datang dan langsung memegang singa tanpa senjata. Dia naik dan pergi menghilang.

Ketika itu, orang besar tadi mengatakan: ‘Berdirilah wahai singa, satu suapan dengan satu suapan.’ Singa itupun berdiri dan lari meninggalkanku.

Akupun mencari lelaki itu, dan aku tidak berhasil menemukannya. Saya duduk menenangkan diri di tempat itu dan kembali mengambil bekal makananku. Akupun memperhatikan badanku, ternyata tidak ada satupun yang terluka. Kulanjutkan perjalanan, hingga aku bisa menyusul rombongan. Mereka sangat terheran melihat kejadian yang kualami. Namun saya kebingungan, apa makna ‘satu suapan dengan satu suapan.’

Mendengar ini, sang ibu memahami. Karena kejadian itu bersamaan dengan peristiwa saat beliau memberikan sedekah makanan. Beliau tidak sempat menelan satu suap, dan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan itu, Allah selamatkan anaknya dari ‘suap’ singa.

[Kisah ini disebutkan oleh At-Tanuji dalam kitab: Al-Faraj ba’da As-Syiddah]

Sedekah, mendengar namanya, orang sudah kenal keutamaannya. Sedekah berasal dari As-Shidq, artinya jujur. Seorang muslim yang bersedekah berarti dia membuktikan kejujurannya dalam beragama. Betapa tidak, harta yang merupakan bagian yang dia cintai dalam hidupnya, harus dia berikan ke pihak lain. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut sedekah sebagai 'burhan' (bukti). Dalam hadis dari Abu Malik Al-Asy'ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
"Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar panas, sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu." (HR. Muslim 223).
Sedekah disebut 'burhan' karena sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang. Artinya, sedekah dan pemurah identik dengan sifat seorang mukmin, sebaliknya, kikir dan bakhil terhadap apa yang dimiliki identik dengan sifat orang munafik. Untuk itulah, setelah Allah menceritakan sifat orang munafik, Allah sambung dengan perintah agar orang yang beriman memperbanyak sedekah. Di surat Al-Munafiqun, Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Infakkanlah sebagian dari apa yang Aku berikan kepada kalian, sebelum kematian mendatangi kalian, kemudian dia meng-iba: "Ya Rab, andai Engkau menunda ajalku sedikit saja, agar aku bisa bersedekah dan aku menjadi orang shaleh." (QS. Al-Munafiqun: 10).
sumber : http://pengusahamuslim.com/keajaiban-sedekah-1823#.UhQwHpL0Hz4

Friday, August 16, 2013

Aktifkan Otak Kanan dengan Shalat

Dalam suatu penelitian mutakhir di Amerika Serikat, disebutkan bahwa kemampuan otak kanan mencapai 90%. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, para ahli juga menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh keberadaan otak kanannya. 
Saat ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh seseorang guna mengaktifkan otak kanannya. Meskipun demikian, ada cara lain yang bersifat religius dan diyakini mampu melejitkan potensi otak kanan seseorang, yakni shalat. Ibadah shalat dianggap sebagai cara paling efektif dan terbukti hasilnya.
Nah, bagaimanakah cara-cara mengaktifkan otak kanan dengan shalat?
Inilah yang disajikan dengan amat apik di dalam buku ini. Di antaranya adalah mengaktifkan otak kanan dengan cara memahami gerakan-gerakan shalat, menghayati bacaan-bacaan shalat, serta memahami rahasia di balik ditetapkannya waktu-waktu shalat.
Lantas, bagaimana praktik mengaktifkan otak kanan dengan shalat melalui cara-cara tersebut? Bagaimana pula penjelasan detailnya?
Guna menuntaskan rasa penasaran Anda terkait semuanya itu sekaligus demi memaksimalkan peran otak kanan dalam keseharian dan kesuksesan Anda, baca dan pahamilah uraian di dalam buku ini!
    
    Aktifkan Otak Kanan dengan Cara Memahami Gerakan-Gerakan Shalat
    Aktifkan Otak Kanan dengan Cara Menghayati Bacaan-Bacaan dalam Shalat
    Aktifkan Otak Kanan dengan Cara Memahami Rahasia di Balik Ditetapkannya Waktu-Waktu Shalat, dll.

Thursday, August 15, 2013

Teknik Mengaktifkan Otak Kanan Secara Cepat (bagian-2)

Langkah Pertama :
Tentunya karena ini otak kanan yang akan diaktifkan maka akan lebih membantu apabila diiringi dengan alunan musik natural atau instrumentalia yang dapat memancing otak kanan kita, kemudian mulai kita menyadarkan kepada diri kita yang selama ini telah hidup berpuluh-puluh tahun. Tapi, pernahkah kita sadari kalau bumi yang kita pijak selama ini tidak diam...., bahkan saat ini saat anda membaca artikel ini, anda sedang melakukan perjalanan luar angkasa yang sangat jauh dengan kecepatan sangat tinggi, karena bumi yang kita tempati berpuluh-puluh tahun ini sedang mengelilingi matahari setiap saat. Tahukah anda bahwa bumi kita ini mengelilingi matahari setahun sekali.., yang artinya kalau umur kita sudah 40 tahun berarti sudah 40 kali Anda mengelilingi matahari, suatu prestasi yang sungguh luar biasa. Perlu Anda ketahui ukuran matahari adalah 109 kali besarnya bumi, sungguh suatu ukuran yang luar biasa karena bumi saja yang ukurannya kecil terasa sangat besar, belum sempat kita mengelilingi bumi ini, belum kita berjalan kebelahan dunia lain...seperti Amerika, Eropa, Afrika, Australia, Kutub Utara, Kutub Selatan.

Apakah bumi ini ada yang menopang sehingga terasa seperti diam...?
Apakah bumi ini ada yang menggantung sehingga dapat melayang-layang di luar angkasa...?
Sadarkah Anda kalau saat ini Anda sedang melayang-layang di luar angkasa yang jaraknya sangat jauh di atas sana ? di alam semesta ....!
Tahukah Anda kalau jarak Bumi dengan Matahari adalah  149.597.870 kilo meter, sedangkan diameter bumi hanya berjarak 12.700 kilo meter, tahukah Anda kalau massa/berat matahari 332.950 x bumi ?.
Lihatlah bumi tempat kita berada saat ini... dia melayang di luar angkasa...pernahkah terpikir oleh kita kalau saat ini kita berada di atasnya berkeliling mengelilingi matahari ?.

Sangat jelas oleh mata kita kalau air laut itu menggantung dan menempel di bumi...sungguh ajaib...air laut yang begitu banyak dapat menyatu dengan bumi tanpa tumpah ke bawah...

Maka apa yang pantas untuk kita banggakan atau sombongkan.......!! bukankah setiap saat kita bisa terlempar jauh ke luar dari bumi manakala Allah sejenak mencabut daya tarik bumi barang satu atau dua detik ?

Kemampuan untuk merasakan bahwa Anda saat ini.. detik ini.. sedang melayang di luar angkasa dengan menggunakan planet yang bernama BUMI adalah hasil kerja otak kanan kita, sehingga apabila Anda mampu untuk mengimajinasikan posisi Anda saat ini maka pada saat itulah otak kanan Anda sedang aktif, tinggal bagaimana Anda menjaga kondisi tersebut dan dapat mempertahankannya. Selanjutnya bagaimana Anda memperkuat daya kekuatan otak kanan Anda dengan membuatnya menjadi 10 watt, 100 watt atau 100.000 watt...tergantung dari kemauan Anda untuk meningkatkan dengan cara membaca, berpikir, merenung, merasakan serta melakukan sesuatu yang baik dengan memberi sebanyak-banyaknya bukan menerima sebanyak-banyaknya, banyak mencintai sesama dan menyayangi sesama bahkan kepada tumbuhan, hewan, serta seluruh apa yang ada di bumi ini.
Apa yang menghalangi kita untuk tidak mau saling mengasihi...bukankah karena kasihnya Allah sehingga kita bisa hidup di planet bumi dengan melayang di luar angkasa ?
Bukankah karena kasih sayang-Nya Allah sehingga kita bisa menghirup udara segar tanpa menggunakan tabung oksigen seperti para astronout ?

Demikian yang dapat kami persembahkan semoga fakta alam ini dapat membuat otak kanan kita aktif sehingga dapat memikirkan hal-hal yang sebelumnya tidak dapat kita pikirkan.
( bumi yang dipenuhi oleh lautan, mampu bergerak cepat dengan ketepatan yang sangat tinggi, bahkan tidak pernah membuat perhitungan waktu di dunia kacau karena kelalaian bumi dalam bergerak, masihkah kita merasa yang paling pintar ? )

sumber : http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/01/teknik-mengaktifkan-otak-kanan-secara.html

Wednesday, August 14, 2013

Teknik Mengaktifkan Otak Kanan Secara Cepat (bagian-1)

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dan paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya, mengapa demikian ?  karena manusia dilengkapi dengan  kemampuan otak yang tidak terbatas, kemampuan tersebut sebagian besar berada di bilik kanan, diotak bawah sadar dan alam bawah sadar.
Jika sel otak kita mati sejuta setiap hari, maka jumlah sel otak yang berkurang jika kita mencapai umur 100 tahun hanya berkurang sekitar 3,6 %, sungguh merupakan angka yang sangat kecil (Super Great Memory: Irwan Widiatmoko ).

Namun menurut penelitian para ilmuan dikatakan bahwa jumlah sel otak manusia bisa bertambah, bagian-bagian otak manusia dapat menghasilkan ribuan sel otak baru setiap hari.
Jika seluruh informasi buku perpustakaan di dunia atau seluruh informasi jaringan telekomunikasi di dunia dimasukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh.
Jika setiap detik dimasukkan 10 informasi sampai kita meninggal, ke dalam otak kita, misalnya sampai umur kita 100 tahun, maka otak manusia belum terisi separuhnya, sungguh fantastis... Selanjutnya Irwan Widiatmoko: pemegang rekor pertama daya ingat MURI mengatakan bahwa:
Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer. Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5 juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14 kali pulang pergi.

Potensi otak manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 0,0001% dari potensi otak manusia yang sesungguhnya. Para ahli jiwa pada tahun 1950 meneliti bahwa potensi otak manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 50%, pada tahun 1970 sebesar 10%, tahun 1980 sekitar 1%, dan tahun 1990 yaitu 0,01%. Saat ini rata-rata potensi otak manusia yg digunakan kurang lebih 0,0001%.
Fakta empiris tentang keajaiban otak manusia yang tidak seirama dengan kenyataan yang kita alami setiap hari,  melahirkan pertanyaan besar bagi kita ” dimanakah potensi besar otak kita itu tersimpan ?...”.
Menurut para ahli neurologi bahwa kemampuan otak sadar kita ( otak kiri ) yang kita pakai sehari-hari dalam berpikir hanya 12% dari seluruh kemampuan otak manusia, sisanya yaitu 88% adalah tanggungjawab otak bawah sadar ( otak kanan ) yang berhubungan dengan: kreativitas, imajinasi, kreasi, keikhlasan, kejujuran, keuletan, kedisiplinan, tanggungjawab, komitmen, spirit, kesabaran, keindahan, rasa kasih sayang, kepedulian, dll ( Quantum Ikhlas, Erbe sentanu )

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mengaktifkan otak kanan kita ?..
Sebelum kita memasuki bagaimana mengaktifkan otak kanan kita, maka kita perlu terlebih dahulu menyamakan frekuensi dan gelombang kita sehingga dapat menangkap gelombang kejut yang akan mengaktifkan gelombang otak kanan kita. Sebagaimana halnya apabila kita hendak menangkap salah satu siaran radio FM yang sedang on air maka kita harus menyamakan dulu frekuensi dan gelombang radio tersebut, karena apabila frekuensi dan gelombang tidak sama maka jangan harap Anda dapat menerima siaran radio tersebut.
Saat ini kita berada di frekuensi Quanta atau ( energi vibrasi/getaran ) dan di gelombang  Zero Point ( titik nol ) suatu gelombang yang merasakan seluruh urusan dan kehidupannya diikhlaskan  hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka mengakses otak bawah sadar dan alam bawa sadar kita yang telah dianugerahi oleh Sang Pencipta dibarengi dengan melepaskan semua hal-hal yang dapat membuat kita merasa sombong.

sumber : http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/01/teknik-mengaktifkan-otak-kanan-secara.html