“Seseorang yang pernah juara Olympiade Matematika dan Fisika
bukan jaminan untuk bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka
hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita
kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.”
Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat
Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat, dalam Seminar
Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula Kelurahan Cipinang
Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu. Pembicara lain dalam seminar
ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi, M.Pd, praktisi pendidikan yang juga
seorang dosen psikologi dan bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta
(UNJ).
Menurut Arman, ternyata tidak semua orang tahu perihal
kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya, berbagai macam respon timbul
ketika mendengar informasi tentang otak kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa
saja, ada yang sama sekali tidak pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa
otak kanan terbagi dalam dua bagian dengan fungsinya masing-masing.
Respon lain, ada yang menganggap bahwa otak kanan berfungsi
atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh bagian kiri sedang bergerak,
bahkan ada anggapan tidak ada pembagian otak kiri, otak kanan, maupun otak
tengah. Yang mereka percayai, otak manusia hanya satu.
....Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan
otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak
kanan yang tidak terasah....
“Maka pantaslah jika Indonesia tertinggal jauh dari
negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan otak kanannya. Ketika manusia
tidak mengetahui rahasia otak kanannya, bisa dipastikan dirinya bukanlah
orang kreatif, kurang peduli, kurang
inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar Arman.
Otak kanan yang tidak pernah diasah, lanjut Arman, juga bisa
mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang
disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai
keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya.
“Maka apakah kita masih mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan
anak-anak bangsa?” kata Arman prihatin.
Islam dan Otak Kanan
Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam adalah agama merangsang
otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba
memahami bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam
Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan
dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang
Khaliq menurunkan hujan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran
190-191).
“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak sanggup melihat dan
merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan
penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.
Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan: “Sembahlah Tuhan-Mu
seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka
yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah-olah
melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan
“membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al Quran banyak menggunakan
kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya
imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab
otak kanan?” kata Amran.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki
kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS
menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%,
sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan
inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan,
tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.
Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan
dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan.
Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni,
music, inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan,
spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak
kiri, juga menjadi urusan otak kanan.
....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan
selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan
tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan
otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
bersambung....
sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2011/01/20/12876/mengungkap-rahasia-dahsyatnya-otak-kanan-manusia/
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar