ini adalah bagian ke-2 dari tulisan "Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia" bagian pertama dapat dibaca disini.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki
kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS
menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%,
sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan
inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan,
tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.
Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan
dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan.
Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni,
music, inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan,
spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak
kiri, juga menjadi urusan otak kanan.
....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan
selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan
tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan
otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
Dikatakan Arman, otak kanan, sesungguhnya dapat merekam
dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia
dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita
penuh. Perlu diketahui, kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori
mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di
belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali pulang
pergi.
Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih jauh, Arman member
contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas karena kekuatan
imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah, gurunya mengajari
Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu rahasia kecerdsasan orang
Yahudi adakah kekuatan imajinasi.
Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses,
bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne Prancis, akan tetapi
karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea kreatif meramu perjalanan
hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik, lalu ditulislah kedalam bentuk
Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang menjadi novel berkelas dunia karena
sudah dialihbahasakan ke dalam berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan
sukses di pasaran.
Salah satu orang yang bisa membiayai untuk berwisata ke luar
angkasa adalah pembuat game computer dari Amerika Serikat (AS), keahlian untuk
merancang game komputer, tentunya membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi.
Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik
Microsoft adalah seorang yang drop out dari perguruan tinggi. Tapi jangan
ditanya soal tekad dan daya imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan
perusahaan Microsoft yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.
Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik perusahaan
elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda. Termasuk
motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso adalah anak dari
keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar, tapi karena
keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya menjadi bintang film di
Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang ditulis di kertas pembatas buku
bernama Harvest. Itu artinya, cerdas saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas
dengan selalu mengasah imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.
God Spot
Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an
dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California. Barat pernah
meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata, pusat
spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam
cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi
emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek
penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama.
Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki gejala yang unik,
karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari, namun tidak mati. Syaraf ini
butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5 kali sehari. Syaraf ini diyakini
sebagai chip atau modem yang ditanam oleh Allah ke dalam otak manusia agar
mampu menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang
datangnya langsung dari Sang Pencipta melalui ilham.
Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang
tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau moral/etika, apalagi
spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif pada anak kita, sehingga
sulit untuk membentuk karakter anak yang pada akhirnya nyaris gagal membangun
karakter bangsa ini.
....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati,
kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....
“Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau
kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan
hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak
kanan juga memiliki gelombang otak bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang
bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi,
hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya.
Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir menambahkan, untuk
memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde dan paradigm guru dan
pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik dan efesien. “Pendidik harus
focus. Setelah merubah paradigma, lalu ditanamkan kesadaran, disiapkan mental
berjuang dan pengorbanannya. Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah
yang juga Dosen PGTK Bunyan.
Kata Djauharah, ketika paradigma diubah, maka seorang
pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai,
menjadi teladan, mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan
memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah
karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan
sabar.
“Seorang pendidik ketika memberikan hukuman kepada
anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk kebaikan anak
didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan di kelas, sehingga
menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses adalah ketika anak
didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke sekolah dan ingin sekali
bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
itu. [Desastian]
sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2011/01/20/12876/mengungkap-rahasia-dahsyatnya-otak-kanan-manusia/
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar